Breaking News

Idul Fitri Momen Kelahiran Fir'aun-Fir'aun Baru; Sebuah Esensi Dangkal

Ada cara Tuhan mencabut kenikmatan dari hambaNya melalui hal yang tidak disadari si hamba,...

Handphone sangat bermanfaat bagi yang memilikinya,... Derasnya aliran informasi, kemudahan komunikasi berjarak, dan berbagai hal lainnya,...

Tapi dibalik semua itu kita kehilangan nikmatnya mencari ilmu di majelis, nikmatnya berbagi pandangan dan intuisi para pencari ilmu,...
Bahkan pertemuan-pertemuan menjadi hampa nafasnya kerna nikmat rindu tercabut sudah, padahal rindu adalah nafas setiap pertemuan,...
Kita tak memiliki lagi nikmat rindu, tinggal pencet tombol langsung bisa bersapa kabar, kemudian perjumpaan pun menjadi hal sepele kerna dianggapnya kapan pun dimana pun bisa berkomunikasi,...

Aku bahkan waspada akan tercerabutnya banyak nikmat lain yang segera tercerabut beberapa waktu ke depan,...
Dulu perjalanan mudik terasa melelahkan, namun dibaliknya terdapat banyak hikmah silaturahmi, kesabaran, dan silaturasa,...

Perjalanan Jakarta - Bandung non-mudik memang bisa ditempuh 2-4 jam saja kemudian bisa berjam-jam di waktu mudik,...
Perjalanan berjam-jam saat mudik kurasa tak lama, klo perlu seharusnya 2-4 hari,... Kenapa,...?

Coba rasakan nikmatnya perjalanan Jakarta - Bandung diselingi dengan mampir bersilaturahmi kepada Sedara dan kawan di Bekasi, Cikarang, Purwakarta, Cikampek, Purwakarta, Subang, Lembang, Dago, sebelum tiba di Bandung,...
Berapa banyak kerinduan yang terlunasi selama perjalanan setahun sekali itu,...?

Pastilah kalian kebingungan siapa Sedara dan kawan yang akan dikunjungi untuk melepas rindu sepanjang perjalanan itu,...?

Pertanyaan itulah yang justru menjadi pernyataan bahwa kalian sebetulnya tidak memiliki Sedara yang banyak,...
Kalian menganggap rendah dan enteng jalinan persaudaraan dan persahabatan,...
Kalian harus segera bertaubat dan menyadari nikmat persaudaraan dan persahabatan telah sirna dalam diri kalian,...

Setelah kehadiran jalan tol yang kemudian kalian jadikan kesombongan di satu fihak, dan olok-olok di fihak lain, kemudian kalian susul dengan kebodohan kalian kerna berterima kasih atas tercerabutnya nikmat kesabaran, persaudaraan, persahabatan, silaturahmi, silaturasa, dan nikmat lain yang tidak pernah kalian sadari,...

Satu persatu nikmat tercerabut hingga akhirnya kalian akan lupa tujuan, lupa siapa pemberi nikmat, seolah semua kehidupan yang terjadi di muka bumi adalah sebab pemikiran dan usaha kalian,...
Astaghfirullahal adzim,...

Kemudian kalian merajai diri kalian sendiri, menjadi fir'aun-fir'aun baru yang lahir di Idul Fitri,...

Maafkan atas pemikiran cetek hamba Yaa Tuhan,...
Pemikiran yang bagi beberapa orang mungkin dianggap sebagai prasangka buruk saja, bukan dari akumulasi introspeksi perjalanan hamba,...
Sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari berprasangka buruk, mendzalimi sesama ummat, dan menyombongkan diri atas nikmat yang Kau berikan,... Kerna Alloh-ku berhak mencabut nikmat kepada siapapun yang dikehendkiNya, secara perlahan atau cepat, secara lembut atau keras, secara sadar atau tidak sadar,...

Laa illaaha illa anta subhanaka inni kuntu minadz dzaalimin,...
Taqobalallohu minna wa minkum, shiamana wa shiamakum,...

Oleh : Pejalan Sunyi

Tidak ada komentar